Risk behavior towards AIDS among prostitutes in Jakarta, Indonesia.
Basuki E; International Conference on AIDS.
Int Conf AIDS. 1992 Jul 19-24; 8: D489 (abstract no. PoD 5603).
Department of Community Medicine, Faculty of Medicine University of Indonesia.
OBJECTIVES: A study had been carried out to understand the risk behavior towards AIDS and its underlying causes among prostitutes. METHODS: The study was done in a prostitutes location in East Jakarta, Indonesia, during September-November 1991. Using time quota sampling technique, 100 respondents were sampled from a population of 364. The most important variables measured were, condom use intra venous drug injection. Data were gathered by doing in-depth-interview, focus group discussion and direct observation. This was a descriptive study, but an analytic test was also applied. RESULTS: Condoms were available at each drugstall in the localization, however, only 13% prostitutes use condom regularly. Only one respondent convinced practicing oral-genital beside the genito-genital intercourse. Nobody practicing anal sex and using intra venous drug. Only 60% of them had ever heard about AIDS and their knowledge were very limited. There were several myths which led them to practice unsafe sex, such as AIDS can only be received by having sex intercourse with the whites or foreigners, AIDS is the disease of homosexuals etc. Using the logistic regression test, factor influencing condom use were identified; such as initiative to use condom, knowledge that AIDS can not be cured, initiative to persuade customer to use condom, knowledge the prevention of AIDS and scared for being infected by HIV, with RR 1140.358, 85.7523, 32.3429, 31.5231 and 6.2351 respectively. CONCLUSIONS: Providing condom is not sufficient for success of the condom use program. An intensive education and counselling are needed, also important messages and ability to negotiate with the customers need to be stressed.
Publication Types:
* Meeting Abstracts
Keywords:
* Acquired Immunodeficiency Syndrome
* Behavior
* Condoms
* Data Collection
* Educational Status
* HIV Infections
* HIV Seropositivity
* Health Knowledge, Attitudes, Practice
* Homosexuality
* Indonesia
* Knowledge
* Prostitution
* Risk-Taking
* Safe Sex
* Sexual Behavior
* education
2 November 2009
debat bahasa inggris smk se-Indonesia
Debat Bahasa Inggris SMK se Jatim 2009
Welcome to Vacational English Debate Competition 2009
Malang makin So Nice saja...
Dengan diadakannya perhelatan akbar yang dilaksanakan di Universitas Negeri Malang nanti pada tgl 6-8 Februari 2009 kembali diadu. Para debater2 kali ini tidak hanya diadu dengan lawan kandang saja, tetapi Debat Bahasa Inggris kali ini di ikuti oleh Siswa siswi Smk Se Jawa Timur.......
Nie cuplikannya.............
MOTIONS FOR EAST JAVA GENERAL AND VOCATONAL ENGLISH DEBATE 2009 UNMER N VICTORIA
HEALTH
THBT Abortion should be legalized
THW Reject the existence of international hospital
EDUCATION
THBT Sex education should bge given to students
THW say better paying better education
ENVIROMENT
THBT Nuclear is the best solution for energy problem
THBT We are douing enoungh to sto global warming
ENTERTAIMENT
THBT Indonesian's child artist are the victim of over exploitation
THW cap infotaiment in our national television
ECONOMY
THBT BLT bring more impairment
THW curb street vendor
SOCIAL
THBT Prostitution should be localized
THW still arraign syekh puji
POLITIC
THBT 43 IS NOT BETTER THAN 3
THBT direct election is the best way to choose qualified leader
FOR THE REGISTRATION PAYMENT CAN BE TRANSFERED IN COMITTE ACCOUNT:::TRIYUDI YUDAWAN NO REK 1440002201868 BANK MANDIRI CABANG MALANG /TELP 085234006776.MAU TRANSFER TELEPON DULU YA..AFTER N BEFORE.FORMULIR PENDAFTARABN BISA DI AMBIL WAKTU TECHNICAL MEETING TGL 6 JAM 13.OO-SELESAI TEMPAT DI PPI LANTAI 3 UNMER.LOMBA DBAT DIADAKAN TGL 7-8 FEBRUARI 2009
;;;;;okey guys HAPPY DEBATING;;;
THANKS FOR MOTION CREATORS.SOME MOTIONS HAVE BEEN USED IN SOME DEBATE COMPETITION AND SOME ARE STILL NEW
Welcome to Vacational English Debate Competition 2009
Malang makin So Nice saja...
Dengan diadakannya perhelatan akbar yang dilaksanakan di Universitas Negeri Malang nanti pada tgl 6-8 Februari 2009 kembali diadu. Para debater2 kali ini tidak hanya diadu dengan lawan kandang saja, tetapi Debat Bahasa Inggris kali ini di ikuti oleh Siswa siswi Smk Se Jawa Timur.......
Nie cuplikannya.............
MOTIONS FOR EAST JAVA GENERAL AND VOCATONAL ENGLISH DEBATE 2009 UNMER N VICTORIA
HEALTH
THBT Abortion should be legalized
THW Reject the existence of international hospital
EDUCATION
THBT Sex education should bge given to students
THW say better paying better education
ENVIROMENT
THBT Nuclear is the best solution for energy problem
THBT We are douing enoungh to sto global warming
ENTERTAIMENT
THBT Indonesian's child artist are the victim of over exploitation
THW cap infotaiment in our national television
ECONOMY
THBT BLT bring more impairment
THW curb street vendor
SOCIAL
THBT Prostitution should be localized
THW still arraign syekh puji
POLITIC
THBT 43 IS NOT BETTER THAN 3
THBT direct election is the best way to choose qualified leader
FOR THE REGISTRATION PAYMENT CAN BE TRANSFERED IN COMITTE ACCOUNT:::TRIYUDI YUDAWAN NO REK 1440002201868 BANK MANDIRI CABANG MALANG /TELP 085234006776.MAU TRANSFER TELEPON DULU YA..AFTER N BEFORE.FORMULIR PENDAFTARABN BISA DI AMBIL WAKTU TECHNICAL MEETING TGL 6 JAM 13.OO-SELESAI TEMPAT DI PPI LANTAI 3 UNMER.LOMBA DBAT DIADAKAN TGL 7-8 FEBRUARI 2009
;;;;;okey guys HAPPY DEBATING;;;
THANKS FOR MOTION CREATORS.SOME MOTIONS HAVE BEEN USED IN SOME DEBATE COMPETITION AND SOME ARE STILL NEW
31 Oktober 2009
cara-cara berdebat
Debat
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
Debat adalah kegiatan adu argumentasi antara dua pihak atau lebih, baik secara perorangan maupun kelompok, dalam mendiskusikan dan memutuskan masalah dan perbedaan. Secara formal, debat banyak dilakukan dalam institusi legislatif seperti parlemen, terutama di negara-negara yang menggunakan sistem oposisi. Dalam hal ini, debat dilakukan menuruti aturan-aturan yang jelas dan hasil dari debat dapat dihasilkan melalui voting atau keputusan juri.
Contoh lain debat yang diselenggarakan secara formal adalah debat antar kandidat legislatif dan debat antar calon presiden/wakil presiden yang umum dilakukan menjelang pemilihan umum.
Debat kompetitif adalah debat dalam bentuk permainan yang biasa dilakukan di tingkat sekolah dan universitas. Dalam hal ini, debat dilakukan sebagai pertandingan dengan aturan ("format") yang jelas dan ketat antara dua pihak yang masing-masing mendukung dan menentang sebuah pernyataan. Debat disaksikan oleh satu atau beberapa orang juri yang ditunjuk untuk menentukan pemenang dari sebuah debat. Pemenang dari debat kompetitif adalah tim yang berhasil menunjukkan pengetahuan dan kemampuan debat yang lebih baik.
Debat kompetitif dalam pendidikan
Tidak seperti debat sebenarnya di parlemen, debat kompetitif tidak bertujuan untuk menghasilkan keputusan namun lebih diarahkan untuk mengembangkan kemampuan-kemampuan tertentu di kalangan pesertanya, seperti kemampuan untuk mengutarakan pendapat secara logis, jelas dan terstruktur, mendengarkan pendapat yang berbeda, dan kemampuan berbahasa asing (bila debat dilakukan dalam bahasa asing).
Namun demikian, beberapa format yang digunakan dalam debat kompetitif didasarkan atas debat formal yang dilakukan di parlemen. Dari sinilah muncul istilah "debat parlementer" sebagai salah satu gaya debat kompetitif yang populer. Ada berbagai format debat parlementer yang masing-masing memiliki aturan dan organisasinya sendiri.
Kejuaraan debat kompetitif parlementer tingkat dunia yang paling diakui adalah World Universities Debating Championship (WUDC) dengan gaya British Parliamentary di tingkat universitas dan World Schools Debating Championship (WSDC) untuk tingkat sekolah menengah atas.
Kompetisi debat bertaraf internasional umumnya menggunakan bahasa Inggris sebagai pengantar. Tidak ada bantuan penerjemah bagi peserta manapun. Namun demikian, beberapa kompetisi memberikan penghargaan khusus kepada tim yang berasal dari negara-negara yang hanya menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa kedua (English as Second Language - ESL).
Negara-negara yang terkenal dengan tim debatnya antara lain Inggris, Australia, Irlandia, dan Amerika Serikat. Di Asia, negara yang dianggap relatif kuat antara lain Filipina dan Singapura.
[sunting] Debat kompetitif di Indonesia
Artikel Utama: Debat kompetitif di Indonesia
Di Indonesia, debat kompetitif sudah mulai berkembang, walaupun masih didominasi oleh kompetisi debat berbahasa Inggris. Kejuaraan debat parlementar pertama di tingkat universitas adalah Java Overland Varsities English Debate (JOVED) yang diselenggarakan tahun 1997 di Universitas Katolik Parahyangan, Bandung, dan diikuti oleh tim-tim dari berbagai wilayah di P. Jawa. Kejuaraan debat se-Indonesia yang pertama adalah Indonesian Varsity English Debate (IVED) 1998 di Universitas Indonesia. Hingga kini (2006), kedua kompetisi tersebut diselenggarakan setiap tahun secara bergilir di universitas yang berbeda.
Sejak 2001, Indonesia telah mengirimkan delegasi ke WSDC. Delegasi tersebut dipilih setiap tahunnya melalui Indonesian Schools Debating Championship (ISDC) yang diselenggarakan oleh Departemen Pendidikan Nasional bekerjasama dengan Association for Critical Thinking (ACT).
[sunting] Berbagai gaya debat parlementer
Dalam debat kompetitif, sebuah format mengatur hal-hal antara lain:
* jumlah tim dalam satu debat
* jumlah pembicara dalam satu tim
* giliran berbicara
* lama waktu yang disediakan untuk masing-masing pembicara
* tatacara interupsi
* mosi dan batasan-batasan pendefinisian mosi
* tugas yang diharapkan dari masing-masing pembicara
* hal-hal yang tidak boleh dilakukan oleh pembicara
* jumlah juri dalam satu debat
* kisaran penilaian
Selain itu, berbagai kompetisi juga memiliki aturan yang berbeda mengenai:
* penentuan topik debat (mosi) - apakah diberikan jauh hari sebelumnya atau hanya beberapa saat sebelum debat dimulai (impromptu)
* lama waktu persiapan - untuk debat impromptu, waktu persiapan berkisar antara 15 menit (WUDC) hingga 1 jam (WSDC)
* perhitungan hasil pertandingan - beberapa debat hanya menggunakan victory point (VP) untuk menentukan peringkat, namun ada juga yang menghitung selisih (margin) nilai yang diraih kedua tim atau jumlah vote juri (mis. untuk panel beranggotakan 3 juri, sebuah tim bisa menang 3-0 atau 2-1)
* sistem kompetisi - sistem gugur biasanya hanya digunakan dalam babak elimiasi (perdelapan final, perempat final, semifinal dan final); dalam babak penyisihan, sistem yang biasa digunakan adalah power matching
Format debat parlementer sering menggunakan peristilahan yang biasa dipakai di debat parlemen sebenarnya:
* topik debat disebut mosi (motion)
* tim Afirmatif (yang setuju terhadap mosi) sering disebut juga Pemerintah (Government), tim Negatif (yang menentang mosi) disebut Oposisi (Opposition)
* pembicara pertama dipanggil sebagai Perdana Menteri (Prime Minister), dan sebagainya
* pemimpin/wasit debat (chairperson) dipanggil Speaker of The House
* penonton/juri dipanggil Members of the House (Sidang Dewan yang Terhormat)
* interupsi disebut Points of Information (POI)
[sunting] Australian Parliamentary/Australasian Parliamentary ("Australs")
Gaya debat ini digunakan di Australia, namun pengaruhnya menyebar hingga ke kompetisi-kompetisi yang diselenggarakan di Asia, sehingga akhirnya disebut sebagai format Australasian Parliamentary. Dalam format ini, dua tim beranggotakan masing-masing tiga orang berhadapan dalam satu debat, satu tim mewakili Pemerintah (Government) dan satu tim mewakili Oposisi (Opposition), dengan urutan sebagai berikut:
1. Pembicara pertama pihak Pemerintah - 7 menit
2. Pembicara pertama pihak Oposisi - 7 menit
3. Pembicara kedua pihak Pemerintah - 7 menit
4. Pembicara kedua pihak Oposisi - 7 menit
5. Pembicara ketiga pihak Pemerintah - 7 menit
6. Pembicara ketiga pihak Oposisi - 7 menit
7. Pidato penutup pihak Oposisi - 5 menit
8. Pidato penutup pihak Pemerintah - 5 menit
Pidato penutup (Reply speech) menjadi ciri dari format ini. Pidato penutup dibawakan oleh pembicara pertama atau kedua dari masing-masing tim (tidak boleh pembicara ketiga). Pidato penutup dimulai oleh Oposisi terlebih dahulu, baru Pemerintah.
Mosi dalam format ini diberikan dalam bentuk pernyataan yang harus didukung oleh pihak Pemerintah dan ditentang oleh Pihak Oposisi, contoh:
(This House believes that) Globalization marginalizes the poor.
(Sidang Dewan percaya bahwa) Globalisasi meminggirkan masyarakat miskin.
Mosi tersebut dapat didefinisikan oleh pihak Pemerintah dalam batasan-batasan tertentu dengan tujuan untuk memperjelas debat yang akan dilakukan. Ada aturan-aturan yang cukup jelas dalam hal apa yang boleh dilakukan sebagai bagian dari definisi dan apa yang tidak boleh dilakukan.
Tidak ada interupsi dalam format ini.
Juri (adjudicator) dalam format Australs terdiri atas satu orang atau satu panel berjumlah ganjil. Dalam panel, setiap juri memberikan voting-nya tanpa melalui musyawarah. Dengan demikian, keputusan panel dapat bersifat unanimous ataupun split decision.
Di Indonesia, format ini termasuk yang pertama kali dikenal sehingga cukup populer terutama di kalangan universitas. Kompetisi debat di Indonesia yang menggunakan format ini adalah Java Overland Varsities English Debate (JOVED) dan Indonesian Varsity English Debate (IVED).
[sunting] Asian Parliamentary ("Asians")
Format ini merupakan pengembangan dari format Australs dan digunakan dalam kejuaraan tingkat Asia. Perbedaannya dengan format Australs adalah adanya interupsi (Points of Information) yang boleh diajukan antara menit ke-1 dan ke-6 (hanya untuk pidato utama, tidak pada pidato penutup). Format ini juga mirip dengan World Schools Style yang digunakan di WSDC.
Di Indonesia, format ini digunakan dalam ALSA English Competition (e-Comp) yang diselenggarakan (hampir) setiap tahun oleh ALSA LC [[Universitas Indonesia].
[sunting] British Parliamentary ("BP")
Gaya debat parlementer ini banyak dipakai di Inggris namun juga populer di banyak negara, sebab format inilah yang digunakan di kejuaraan dunia WUDC. Dalam format ini, empat tim beranggotakan masing-masing dua orang bertarung dalam satu debat, dua tim mewakili Pemerintah (Government) dan dua lainnya Oposisi (Opposition), dengan susunan sebagai berikut:
Opening Government: Opening Opposition:
- Prime Minister - Leader of the Opposition
- Deputy Prime Minister - Deputy Leader of the Opposition
Closing Government: Closing Opposition:
- Member of the Government - Member of the Opposition
- Government Whip - Opposition Whip
Urutan berbicara adalah sebagai berikut:
1. Prime Minister - 7 menit
2. Leader of the Opposition - 7 menit
3. Deputy Prome Minister - 7 menit
4. Deputy Leader of the Opposition - 7 menit
5. Member of the Government - 7 menit
6. Member of the Opposition - 7 menit
7. Government Whip - 7 menit
8. Opposition Whip - 7 menit
Setiap pembicara diberi waktu 7 menit untuk menyampaikan pidatonya. Di antara menit ke-1 dan ke-6, pembicara dari pihak lawan dapat mengajukan interupsi (Points of Information). Bila diterima, pembicara yang mengajukan permintaan interupsi tadi diberikan waktu maksimal 15 detik untuk menyampaikan sebuah pertanyaan yang kemudian harus dijawab oleh pembicara tadi sebelum melanjutkan pidatonya.
Juri dalam debat BP bisa satu orang atau satu panel berjumlah ganjil. Di akhir debat, juri menentukan urutan kemenangan dari peringkat 1 sampai 4 untuk debat tersebut. Dalam panel, keputusan sebisanya diambil berdasarkan mufakat. Bila mufakat tidak tercapai, Ketua Panel akan membuat keputusan terakhir.
Di Indonesia, format ini digunakan dalam kompetisi Founder's Trophy yang diselenggarakan oleh Komunitas Debat Bahasa Inggris Universitas Indonesia setiap tahun.
Format World Schools
Format yang digunakan dalam turnamen World Schools Debating Championship (WSDC) dapat dianggap sebagai kombinasi BP dan Australs. Setiap debat terdiri atas dua tim, Proposisi dan Oposisi, beranggotakan masing-masing tiga orang. Urutan pidato adalah sebagai berikut:
1. Pembicara pertama Proposisi - 8 menit
2. Pembicara pertama Oposisi - 8 menit
3. Pembicara kedua Proposisi - 8 menit
4. Pembicara kedua Oposisi - 8 menit
5. Pembicara ketiga Proposisi - 8 menit
6. Pembicara ketiga Oposisi - 8 menit
7. Pidato penutup Oposisi - 4 menit
8. Pidato penutup Proposisi - 4 menit
Pidato penutup (reply speech) dibawakan oleh pembicara pertama atau kedua masing-masing tim (tidak boleh pembicara ketiga) dan didahului oleh pihak Oposisi dan ditutup oleh pihak Proposisi.
Aturan untuk interupsi (Points of Information - POI) mirip dengan format BP. POI hanya dapat diberikan antara menit ke-1 dan ke-7 pidato utama dan tidak ada POI dalam pidato penutup.
Di Indonesia, format ini digunakan dalam kejuaraan Indonesian Schools Debating Championship (ISDC). Beberapa SMU di Indonesia yang pernah mengadakan kompetisi debat juga menggunakan format ini.
[sunting] American Parliamentary
Debat parlementer di Amerika Serikat diikuti oleh dua tim untuk setiap debatnya dengan susunan sebagai berikut:
* Government
o Prime Minister (PM)
o Member of the Government (MG)
* Opposition
o Leader of the Opposition (LO)
o Member of the Opposition (MO)
Debat parlementer diadakan oleh beberapa organisasi berbeda di Amerika Serikat di tingkat pendidikan menengah dan tinggi. National Parliamentary Debate Association (NPDA), American Parliamentary Debate Association (APDA), dan National Parliamentary Tournament of Excellence (NPTE) menyelenggarakan debat parlementer tingkat universitas dengan susunan pidato sebagai berikut:
* Prime Minister - 7 menit
* Leader of the Opposition - 8 menit
* Member of the Government - 8 min
* Member of the Opposition - 8 min
* Leader of the Opposition Rebuttal - 4 min
* Prime Minister Rebuttal - 5 min
California High School Speech Association (CHSSA) dan National Parliamentary Debate League (NPDL) menyelenggarakan debat parlementer tingkat sekolah menengah dengan susunan pidato sebagai berikut:
* Prime Minister - 7 menit
* Leader of the Opposition - 7 menit
* Member of the Government - 7 menit
* Member of the Opposition - 7 menit
* Leader of the Opposition Rebuttal - 5 menit
* Prime Minister Rebuttal - 5 menit
Dalam semua format tersebut kecuali CHSSA, interupsi berupa pertanyaan dapat ditanyakan kepada pembicara keempat pidato pertama, kecuali pada menit pertama dan terakhir pidato. Dalam format CHSSA, keenam pidato semuanya dapat diinterupsi.
Di Indonesia, format debat ini belum populer dan belum ada kompetisi reguler yang menggunakannya.
Debat kompetitif selain debat parlementer
Debat Proposal
Dalam gaya Debat Proposal (Policy Debate), dua tim menjadi penganjur dan penentang sebuah rencana yang berhubungan dengan topik debat yang diberikan. Topik yang diberikan umumnya mengenai perubahan kebijakan yang diinginkan dari pemerintah. Kedua tim biasanya memainkan peran Afirmatif (mendukung proposal) dan Negatif (menentang proposal). Pada prakteknya, kebanyakan acara debat tipe ini hanya memiliki satu topik yang sama yang berlaku selama setahun penuh atau selama jangka waktu lainnya yang sudah ditetapkan.
Bila dibandingkan dengan debat parlementer, debat proposal lebih mengandalkan pada hasil riset atas fakta-fakta pendukung (evidence). Debat ini juga memiliki persepsi yang lebih luas mengenai argumen. Misalnya, sebuah proposal alternatif (counterplan) yang membuat proposal utama menjadi tidak diperlukan dapat menjadi sebuah argumen dalam debat ini. Walaupun retorika juga penting dan ikut mempengaruhi nilai setiap pembicara, pemenang tiap babak umumnya didasari atas siapa yang telah "memenangkan" argumen sesuai dengan fakta pendukung dan logika yang diberikan. Sebagai konsekuensinya, juri kadang-kadang membutuhkan waktu yang lama untuk mengambil keputusan karena semua fakta pendukung harus diperiksa terlebih dahulu.
Di Amerika Serikat, Debat Proposal adalah tipe debat yang lebih populer dibandingkan debat parlementer. Kegiatan ini juga telah dicoba dikembangkan di Eropa dan Jepang dan gaya debat ini ikut mempengaruhi bentuk-bentuk debat lain. Di AS, Debat Proposal tingkat SMU diselenggarakan oleh NFL dan NCFL. Di tingkat universitas, debat ini diselenggarakan oleh National Debate Tournament (NDT), Cross Examination Debate Association (CEDA), National Educational Debate Association, dan Great Plains Forensic Conference.
Debat Proposal terdiri atas dua tim beranggotakan masing-masing dua orang dalam tiap debatnya. Setiap pembicara membawakan dua pidato, satu pidato konstruktif (8 atau 9 menit) yang berisi argumen-argumen baru dan satu pidato sanggahan (4, 5, atau 6 menit) yang tidak boleh berisi argumen baru namun dapat berisi fakta pendukung baru untuk membantu sanggahan. Biasanya, sehabis setiap pidato konstruktif, pihak lawan diberikan kesempatan untuk melakukan pemeriksaan silang (cross-examination) atas pidato tersebut. Setiap isu yang tidak ditanggapi oleh pihak lawan dianggap sudah diterima dalam debat. Dewan juri secara seksama mencatat semua pernyataan yang dibuat dalam suatu babak (sering disebut flow).
Di Indonesia, format debat ini belum populer dan belum ada kompetisi reguler yang menggunakannya.
Lincoln-Douglas Debate
Nama gaya debat ini diambil dari debat-debat terkenal yang pernah dilakukan di Senat Amerika Serikat antara kedua kandidat Lincoln dan Douglas. Setiap debat gaya ini diikuti oleh dua pedebat yang bertarung satu sama lain.
Argumen dalam debat ini terpusat pada filosofi dan nilai-nilai abstrak, sehingga sering disebut sebagai debat nilai (value debate). Debat LD kurang menekankan pada fakta pendukung (evidence) dan lebih mengutamakan logika dan penjelasan.
Di Indonesia, format debat ini belum populer dan belum ada kompetisi reguler yang menggunakannya.
Kegiatan lain yang serupa
Model United Nations
Model United Nations adalah kegiatan yang banyak dilakukan di tingkat sekolah dan universitas di dunia. Dalam kegiatan ini, peserta memainkan peran sebagai delegasi Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yang mewakili negara tertentu (dalam kompetisi internasional, negara yang diwakili umumnya bukan negara asal sebenarnya dari tim tersebut).
Di Indonesia, kegiatan ini relatif belum berkembang. Namun, Jakarta International School (JIS), sebuah sekolah internasional di ibukota, memiliki kegiatan ekstrakurikuler ini.
Moot court
Kompetisi Moot court biasa dilakukan oleh mahasiswa hukum di tingkat universitas.
Lihat pula
* Debat kompetitif di Indonesia
o Indonesian Varsity English Debate
o Java Overland Varsities English Debate
o Indonesian Schools Debating Championship
o Parahyangan English Debate Society
o Homepage English Debating Society - Universitas Gadjah Mada (EDS-UGM)
* Kompetisi internasional tingkat universitas
o World Universities Debating Council
* Kompetisi internasional tingkat sekolah menengah
o World Schools Debating Championships
* Organisasi Debat Internasional
o International Debate Education Association
o International Public Debate Association
o Australasian Intervarsity Debating Association
o Australasian Intervarsity Debating Association (2002-3)
* Lain-lain
o 'Debating': A free online 'how-to' guide (A free 200-page debating book written by a former winner of the World Schools Debating Championhip)
o Debate Network (Arguments for and against a wide variety of debate topics)
o Associated Leaders of Urban Debate (A national organization promoting debate to the general public) (US, K-12, collegiate)
o World Debate Website Information about university debating events around the globe
o Oxford Union (Oxford University)
o American Parliamentary Debating Association (U.S., collegiate)
o National Parliamentary Debate Association (U.S., collegiate)
o Cross Examination Debate Association (U.S., collegiate)
o National Debate Tournament Home Page (U.S., collegiate)
o British Debate Information about school and university debating in Britain
o Debating SA Helpful resources for Primary and Secondary School debaters in Australia
o Debate Central Wide ranging debate training website. Includes several online videos
o National Association of Urban Debate Leagues (U.S., secondary and middle school)
o National Forensic League (U.S., secondary school)
o National Christian Forensics and Communications Association (U.S., secondary school)
o National Parliamentary Debate League (U.S., secondary school)
o Planet Debate An online store for debate resources run by Harvard Debate.
o National Debate Coaches Association (U.S., secondary school)
o eDebate Mailing list for high school and college debate coaches.
o Debate Outreach Network A resource for starting a debate team. Includes video from the Dartmouth Debate Institute
o Debatepoint dot com Web-based debate software
o New Zealand Schools Debating Council Website of the New Zealand Schools Debating Council, who organise schools debating in New Zealand
o Slovak Debate Associaton
o ARDOR - Romanian National Debate Association
o ASDV Bonaparte is the academic debating society in Amsterdam
o Parliamentary Debate League - Parli Grand Nationals (U.S., secondary school)
o Cross-X.com Website for high school and college debaters run by former debater Phil Kerpen.
o DebateRoom.com Debate forums for a variety of issues.
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
Debat adalah kegiatan adu argumentasi antara dua pihak atau lebih, baik secara perorangan maupun kelompok, dalam mendiskusikan dan memutuskan masalah dan perbedaan. Secara formal, debat banyak dilakukan dalam institusi legislatif seperti parlemen, terutama di negara-negara yang menggunakan sistem oposisi. Dalam hal ini, debat dilakukan menuruti aturan-aturan yang jelas dan hasil dari debat dapat dihasilkan melalui voting atau keputusan juri.
Contoh lain debat yang diselenggarakan secara formal adalah debat antar kandidat legislatif dan debat antar calon presiden/wakil presiden yang umum dilakukan menjelang pemilihan umum.
Debat kompetitif adalah debat dalam bentuk permainan yang biasa dilakukan di tingkat sekolah dan universitas. Dalam hal ini, debat dilakukan sebagai pertandingan dengan aturan ("format") yang jelas dan ketat antara dua pihak yang masing-masing mendukung dan menentang sebuah pernyataan. Debat disaksikan oleh satu atau beberapa orang juri yang ditunjuk untuk menentukan pemenang dari sebuah debat. Pemenang dari debat kompetitif adalah tim yang berhasil menunjukkan pengetahuan dan kemampuan debat yang lebih baik.
Debat kompetitif dalam pendidikan
Tidak seperti debat sebenarnya di parlemen, debat kompetitif tidak bertujuan untuk menghasilkan keputusan namun lebih diarahkan untuk mengembangkan kemampuan-kemampuan tertentu di kalangan pesertanya, seperti kemampuan untuk mengutarakan pendapat secara logis, jelas dan terstruktur, mendengarkan pendapat yang berbeda, dan kemampuan berbahasa asing (bila debat dilakukan dalam bahasa asing).
Namun demikian, beberapa format yang digunakan dalam debat kompetitif didasarkan atas debat formal yang dilakukan di parlemen. Dari sinilah muncul istilah "debat parlementer" sebagai salah satu gaya debat kompetitif yang populer. Ada berbagai format debat parlementer yang masing-masing memiliki aturan dan organisasinya sendiri.
Kejuaraan debat kompetitif parlementer tingkat dunia yang paling diakui adalah World Universities Debating Championship (WUDC) dengan gaya British Parliamentary di tingkat universitas dan World Schools Debating Championship (WSDC) untuk tingkat sekolah menengah atas.
Kompetisi debat bertaraf internasional umumnya menggunakan bahasa Inggris sebagai pengantar. Tidak ada bantuan penerjemah bagi peserta manapun. Namun demikian, beberapa kompetisi memberikan penghargaan khusus kepada tim yang berasal dari negara-negara yang hanya menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa kedua (English as Second Language - ESL).
Negara-negara yang terkenal dengan tim debatnya antara lain Inggris, Australia, Irlandia, dan Amerika Serikat. Di Asia, negara yang dianggap relatif kuat antara lain Filipina dan Singapura.
[sunting] Debat kompetitif di Indonesia
Artikel Utama: Debat kompetitif di Indonesia
Di Indonesia, debat kompetitif sudah mulai berkembang, walaupun masih didominasi oleh kompetisi debat berbahasa Inggris. Kejuaraan debat parlementar pertama di tingkat universitas adalah Java Overland Varsities English Debate (JOVED) yang diselenggarakan tahun 1997 di Universitas Katolik Parahyangan, Bandung, dan diikuti oleh tim-tim dari berbagai wilayah di P. Jawa. Kejuaraan debat se-Indonesia yang pertama adalah Indonesian Varsity English Debate (IVED) 1998 di Universitas Indonesia. Hingga kini (2006), kedua kompetisi tersebut diselenggarakan setiap tahun secara bergilir di universitas yang berbeda.
Sejak 2001, Indonesia telah mengirimkan delegasi ke WSDC. Delegasi tersebut dipilih setiap tahunnya melalui Indonesian Schools Debating Championship (ISDC) yang diselenggarakan oleh Departemen Pendidikan Nasional bekerjasama dengan Association for Critical Thinking (ACT).
[sunting] Berbagai gaya debat parlementer
Dalam debat kompetitif, sebuah format mengatur hal-hal antara lain:
* jumlah tim dalam satu debat
* jumlah pembicara dalam satu tim
* giliran berbicara
* lama waktu yang disediakan untuk masing-masing pembicara
* tatacara interupsi
* mosi dan batasan-batasan pendefinisian mosi
* tugas yang diharapkan dari masing-masing pembicara
* hal-hal yang tidak boleh dilakukan oleh pembicara
* jumlah juri dalam satu debat
* kisaran penilaian
Selain itu, berbagai kompetisi juga memiliki aturan yang berbeda mengenai:
* penentuan topik debat (mosi) - apakah diberikan jauh hari sebelumnya atau hanya beberapa saat sebelum debat dimulai (impromptu)
* lama waktu persiapan - untuk debat impromptu, waktu persiapan berkisar antara 15 menit (WUDC) hingga 1 jam (WSDC)
* perhitungan hasil pertandingan - beberapa debat hanya menggunakan victory point (VP) untuk menentukan peringkat, namun ada juga yang menghitung selisih (margin) nilai yang diraih kedua tim atau jumlah vote juri (mis. untuk panel beranggotakan 3 juri, sebuah tim bisa menang 3-0 atau 2-1)
* sistem kompetisi - sistem gugur biasanya hanya digunakan dalam babak elimiasi (perdelapan final, perempat final, semifinal dan final); dalam babak penyisihan, sistem yang biasa digunakan adalah power matching
Format debat parlementer sering menggunakan peristilahan yang biasa dipakai di debat parlemen sebenarnya:
* topik debat disebut mosi (motion)
* tim Afirmatif (yang setuju terhadap mosi) sering disebut juga Pemerintah (Government), tim Negatif (yang menentang mosi) disebut Oposisi (Opposition)
* pembicara pertama dipanggil sebagai Perdana Menteri (Prime Minister), dan sebagainya
* pemimpin/wasit debat (chairperson) dipanggil Speaker of The House
* penonton/juri dipanggil Members of the House (Sidang Dewan yang Terhormat)
* interupsi disebut Points of Information (POI)
[sunting] Australian Parliamentary/Australasian Parliamentary ("Australs")
Gaya debat ini digunakan di Australia, namun pengaruhnya menyebar hingga ke kompetisi-kompetisi yang diselenggarakan di Asia, sehingga akhirnya disebut sebagai format Australasian Parliamentary. Dalam format ini, dua tim beranggotakan masing-masing tiga orang berhadapan dalam satu debat, satu tim mewakili Pemerintah (Government) dan satu tim mewakili Oposisi (Opposition), dengan urutan sebagai berikut:
1. Pembicara pertama pihak Pemerintah - 7 menit
2. Pembicara pertama pihak Oposisi - 7 menit
3. Pembicara kedua pihak Pemerintah - 7 menit
4. Pembicara kedua pihak Oposisi - 7 menit
5. Pembicara ketiga pihak Pemerintah - 7 menit
6. Pembicara ketiga pihak Oposisi - 7 menit
7. Pidato penutup pihak Oposisi - 5 menit
8. Pidato penutup pihak Pemerintah - 5 menit
Pidato penutup (Reply speech) menjadi ciri dari format ini. Pidato penutup dibawakan oleh pembicara pertama atau kedua dari masing-masing tim (tidak boleh pembicara ketiga). Pidato penutup dimulai oleh Oposisi terlebih dahulu, baru Pemerintah.
Mosi dalam format ini diberikan dalam bentuk pernyataan yang harus didukung oleh pihak Pemerintah dan ditentang oleh Pihak Oposisi, contoh:
(This House believes that) Globalization marginalizes the poor.
(Sidang Dewan percaya bahwa) Globalisasi meminggirkan masyarakat miskin.
Mosi tersebut dapat didefinisikan oleh pihak Pemerintah dalam batasan-batasan tertentu dengan tujuan untuk memperjelas debat yang akan dilakukan. Ada aturan-aturan yang cukup jelas dalam hal apa yang boleh dilakukan sebagai bagian dari definisi dan apa yang tidak boleh dilakukan.
Tidak ada interupsi dalam format ini.
Juri (adjudicator) dalam format Australs terdiri atas satu orang atau satu panel berjumlah ganjil. Dalam panel, setiap juri memberikan voting-nya tanpa melalui musyawarah. Dengan demikian, keputusan panel dapat bersifat unanimous ataupun split decision.
Di Indonesia, format ini termasuk yang pertama kali dikenal sehingga cukup populer terutama di kalangan universitas. Kompetisi debat di Indonesia yang menggunakan format ini adalah Java Overland Varsities English Debate (JOVED) dan Indonesian Varsity English Debate (IVED).
[sunting] Asian Parliamentary ("Asians")
Format ini merupakan pengembangan dari format Australs dan digunakan dalam kejuaraan tingkat Asia. Perbedaannya dengan format Australs adalah adanya interupsi (Points of Information) yang boleh diajukan antara menit ke-1 dan ke-6 (hanya untuk pidato utama, tidak pada pidato penutup). Format ini juga mirip dengan World Schools Style yang digunakan di WSDC.
Di Indonesia, format ini digunakan dalam ALSA English Competition (e-Comp) yang diselenggarakan (hampir) setiap tahun oleh ALSA LC [[Universitas Indonesia].
[sunting] British Parliamentary ("BP")
Gaya debat parlementer ini banyak dipakai di Inggris namun juga populer di banyak negara, sebab format inilah yang digunakan di kejuaraan dunia WUDC. Dalam format ini, empat tim beranggotakan masing-masing dua orang bertarung dalam satu debat, dua tim mewakili Pemerintah (Government) dan dua lainnya Oposisi (Opposition), dengan susunan sebagai berikut:
Opening Government: Opening Opposition:
- Prime Minister - Leader of the Opposition
- Deputy Prime Minister - Deputy Leader of the Opposition
Closing Government: Closing Opposition:
- Member of the Government - Member of the Opposition
- Government Whip - Opposition Whip
Urutan berbicara adalah sebagai berikut:
1. Prime Minister - 7 menit
2. Leader of the Opposition - 7 menit
3. Deputy Prome Minister - 7 menit
4. Deputy Leader of the Opposition - 7 menit
5. Member of the Government - 7 menit
6. Member of the Opposition - 7 menit
7. Government Whip - 7 menit
8. Opposition Whip - 7 menit
Setiap pembicara diberi waktu 7 menit untuk menyampaikan pidatonya. Di antara menit ke-1 dan ke-6, pembicara dari pihak lawan dapat mengajukan interupsi (Points of Information). Bila diterima, pembicara yang mengajukan permintaan interupsi tadi diberikan waktu maksimal 15 detik untuk menyampaikan sebuah pertanyaan yang kemudian harus dijawab oleh pembicara tadi sebelum melanjutkan pidatonya.
Juri dalam debat BP bisa satu orang atau satu panel berjumlah ganjil. Di akhir debat, juri menentukan urutan kemenangan dari peringkat 1 sampai 4 untuk debat tersebut. Dalam panel, keputusan sebisanya diambil berdasarkan mufakat. Bila mufakat tidak tercapai, Ketua Panel akan membuat keputusan terakhir.
Di Indonesia, format ini digunakan dalam kompetisi Founder's Trophy yang diselenggarakan oleh Komunitas Debat Bahasa Inggris Universitas Indonesia setiap tahun.
Format World Schools
Format yang digunakan dalam turnamen World Schools Debating Championship (WSDC) dapat dianggap sebagai kombinasi BP dan Australs. Setiap debat terdiri atas dua tim, Proposisi dan Oposisi, beranggotakan masing-masing tiga orang. Urutan pidato adalah sebagai berikut:
1. Pembicara pertama Proposisi - 8 menit
2. Pembicara pertama Oposisi - 8 menit
3. Pembicara kedua Proposisi - 8 menit
4. Pembicara kedua Oposisi - 8 menit
5. Pembicara ketiga Proposisi - 8 menit
6. Pembicara ketiga Oposisi - 8 menit
7. Pidato penutup Oposisi - 4 menit
8. Pidato penutup Proposisi - 4 menit
Pidato penutup (reply speech) dibawakan oleh pembicara pertama atau kedua masing-masing tim (tidak boleh pembicara ketiga) dan didahului oleh pihak Oposisi dan ditutup oleh pihak Proposisi.
Aturan untuk interupsi (Points of Information - POI) mirip dengan format BP. POI hanya dapat diberikan antara menit ke-1 dan ke-7 pidato utama dan tidak ada POI dalam pidato penutup.
Di Indonesia, format ini digunakan dalam kejuaraan Indonesian Schools Debating Championship (ISDC). Beberapa SMU di Indonesia yang pernah mengadakan kompetisi debat juga menggunakan format ini.
[sunting] American Parliamentary
Debat parlementer di Amerika Serikat diikuti oleh dua tim untuk setiap debatnya dengan susunan sebagai berikut:
* Government
o Prime Minister (PM)
o Member of the Government (MG)
* Opposition
o Leader of the Opposition (LO)
o Member of the Opposition (MO)
Debat parlementer diadakan oleh beberapa organisasi berbeda di Amerika Serikat di tingkat pendidikan menengah dan tinggi. National Parliamentary Debate Association (NPDA), American Parliamentary Debate Association (APDA), dan National Parliamentary Tournament of Excellence (NPTE) menyelenggarakan debat parlementer tingkat universitas dengan susunan pidato sebagai berikut:
* Prime Minister - 7 menit
* Leader of the Opposition - 8 menit
* Member of the Government - 8 min
* Member of the Opposition - 8 min
* Leader of the Opposition Rebuttal - 4 min
* Prime Minister Rebuttal - 5 min
California High School Speech Association (CHSSA) dan National Parliamentary Debate League (NPDL) menyelenggarakan debat parlementer tingkat sekolah menengah dengan susunan pidato sebagai berikut:
* Prime Minister - 7 menit
* Leader of the Opposition - 7 menit
* Member of the Government - 7 menit
* Member of the Opposition - 7 menit
* Leader of the Opposition Rebuttal - 5 menit
* Prime Minister Rebuttal - 5 menit
Dalam semua format tersebut kecuali CHSSA, interupsi berupa pertanyaan dapat ditanyakan kepada pembicara keempat pidato pertama, kecuali pada menit pertama dan terakhir pidato. Dalam format CHSSA, keenam pidato semuanya dapat diinterupsi.
Di Indonesia, format debat ini belum populer dan belum ada kompetisi reguler yang menggunakannya.
Debat kompetitif selain debat parlementer
Debat Proposal
Dalam gaya Debat Proposal (Policy Debate), dua tim menjadi penganjur dan penentang sebuah rencana yang berhubungan dengan topik debat yang diberikan. Topik yang diberikan umumnya mengenai perubahan kebijakan yang diinginkan dari pemerintah. Kedua tim biasanya memainkan peran Afirmatif (mendukung proposal) dan Negatif (menentang proposal). Pada prakteknya, kebanyakan acara debat tipe ini hanya memiliki satu topik yang sama yang berlaku selama setahun penuh atau selama jangka waktu lainnya yang sudah ditetapkan.
Bila dibandingkan dengan debat parlementer, debat proposal lebih mengandalkan pada hasil riset atas fakta-fakta pendukung (evidence). Debat ini juga memiliki persepsi yang lebih luas mengenai argumen. Misalnya, sebuah proposal alternatif (counterplan) yang membuat proposal utama menjadi tidak diperlukan dapat menjadi sebuah argumen dalam debat ini. Walaupun retorika juga penting dan ikut mempengaruhi nilai setiap pembicara, pemenang tiap babak umumnya didasari atas siapa yang telah "memenangkan" argumen sesuai dengan fakta pendukung dan logika yang diberikan. Sebagai konsekuensinya, juri kadang-kadang membutuhkan waktu yang lama untuk mengambil keputusan karena semua fakta pendukung harus diperiksa terlebih dahulu.
Di Amerika Serikat, Debat Proposal adalah tipe debat yang lebih populer dibandingkan debat parlementer. Kegiatan ini juga telah dicoba dikembangkan di Eropa dan Jepang dan gaya debat ini ikut mempengaruhi bentuk-bentuk debat lain. Di AS, Debat Proposal tingkat SMU diselenggarakan oleh NFL dan NCFL. Di tingkat universitas, debat ini diselenggarakan oleh National Debate Tournament (NDT), Cross Examination Debate Association (CEDA), National Educational Debate Association, dan Great Plains Forensic Conference.
Debat Proposal terdiri atas dua tim beranggotakan masing-masing dua orang dalam tiap debatnya. Setiap pembicara membawakan dua pidato, satu pidato konstruktif (8 atau 9 menit) yang berisi argumen-argumen baru dan satu pidato sanggahan (4, 5, atau 6 menit) yang tidak boleh berisi argumen baru namun dapat berisi fakta pendukung baru untuk membantu sanggahan. Biasanya, sehabis setiap pidato konstruktif, pihak lawan diberikan kesempatan untuk melakukan pemeriksaan silang (cross-examination) atas pidato tersebut. Setiap isu yang tidak ditanggapi oleh pihak lawan dianggap sudah diterima dalam debat. Dewan juri secara seksama mencatat semua pernyataan yang dibuat dalam suatu babak (sering disebut flow).
Di Indonesia, format debat ini belum populer dan belum ada kompetisi reguler yang menggunakannya.
Lincoln-Douglas Debate
Nama gaya debat ini diambil dari debat-debat terkenal yang pernah dilakukan di Senat Amerika Serikat antara kedua kandidat Lincoln dan Douglas. Setiap debat gaya ini diikuti oleh dua pedebat yang bertarung satu sama lain.
Argumen dalam debat ini terpusat pada filosofi dan nilai-nilai abstrak, sehingga sering disebut sebagai debat nilai (value debate). Debat LD kurang menekankan pada fakta pendukung (evidence) dan lebih mengutamakan logika dan penjelasan.
Di Indonesia, format debat ini belum populer dan belum ada kompetisi reguler yang menggunakannya.
Kegiatan lain yang serupa
Model United Nations
Model United Nations adalah kegiatan yang banyak dilakukan di tingkat sekolah dan universitas di dunia. Dalam kegiatan ini, peserta memainkan peran sebagai delegasi Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yang mewakili negara tertentu (dalam kompetisi internasional, negara yang diwakili umumnya bukan negara asal sebenarnya dari tim tersebut).
Di Indonesia, kegiatan ini relatif belum berkembang. Namun, Jakarta International School (JIS), sebuah sekolah internasional di ibukota, memiliki kegiatan ekstrakurikuler ini.
Moot court
Kompetisi Moot court biasa dilakukan oleh mahasiswa hukum di tingkat universitas.
Lihat pula
* Debat kompetitif di Indonesia
o Indonesian Varsity English Debate
o Java Overland Varsities English Debate
o Indonesian Schools Debating Championship
o Parahyangan English Debate Society
o Homepage English Debating Society - Universitas Gadjah Mada (EDS-UGM)
* Kompetisi internasional tingkat universitas
o World Universities Debating Council
* Kompetisi internasional tingkat sekolah menengah
o World Schools Debating Championships
* Organisasi Debat Internasional
o International Debate Education Association
o International Public Debate Association
o Australasian Intervarsity Debating Association
o Australasian Intervarsity Debating Association (2002-3)
* Lain-lain
o 'Debating': A free online 'how-to' guide (A free 200-page debating book written by a former winner of the World Schools Debating Championhip)
o Debate Network (Arguments for and against a wide variety of debate topics)
o Associated Leaders of Urban Debate (A national organization promoting debate to the general public) (US, K-12, collegiate)
o World Debate Website Information about university debating events around the globe
o Oxford Union (Oxford University)
o American Parliamentary Debating Association (U.S., collegiate)
o National Parliamentary Debate Association (U.S., collegiate)
o Cross Examination Debate Association (U.S., collegiate)
o National Debate Tournament Home Page (U.S., collegiate)
o British Debate Information about school and university debating in Britain
o Debating SA Helpful resources for Primary and Secondary School debaters in Australia
o Debate Central Wide ranging debate training website. Includes several online videos
o National Association of Urban Debate Leagues (U.S., secondary and middle school)
o National Forensic League (U.S., secondary school)
o National Christian Forensics and Communications Association (U.S., secondary school)
o National Parliamentary Debate League (U.S., secondary school)
o Planet Debate An online store for debate resources run by Harvard Debate.
o National Debate Coaches Association (U.S., secondary school)
o eDebate Mailing list for high school and college debate coaches.
o Debate Outreach Network A resource for starting a debate team. Includes video from the Dartmouth Debate Institute
o Debatepoint dot com Web-based debate software
o New Zealand Schools Debating Council Website of the New Zealand Schools Debating Council, who organise schools debating in New Zealand
o Slovak Debate Associaton
o ARDOR - Romanian National Debate Association
o ASDV Bonaparte is the academic debating society in Amsterdam
o Parliamentary Debate League - Parli Grand Nationals (U.S., secondary school)
o Cross-X.com Website for high school and college debaters run by former debater Phil Kerpen.
o DebateRoom.com Debate forums for a variety of issues.
Bidang Lomba
Bidang Lomba
Bahasa Inggris
Materi Lomba : Debat Bahasa Inggris
Deskripsi Soal :
International TOEIC : Setiap peserta diwajibkan mengikuti tes TOEIC secara individual. Tes berlangsung selama 2 jam (120 menit), dengan rincian 75 menit untuk Listening Section dan 45 menit untuk Reading Section, tanpa istirahat. Listening Section terdiri dari Photograph/Pictures, Question and Response, Short Conversation, dan Short Talk. Reading Section terdiri dari Completion, Error Recognition, dan Reading Comprehension. Tes TOEIC hasilnya tidak diperhitungkan dalam kejuaraan.
Debat Bahasa Inggris : Setiap tim debat tampil selama + 30 menit, sehingga setiap pertandingan berlangsung selama 60 menit. Babak Penyisihan menggunakan sistem setengah kompetisi, untuk diambil 8 (delapan) regu. Selanjutnya kedelapan regu dipertandingkan dengan Sistem Gugur. Format debat menggunakan Format Debat Parlemen Australasia satu babak, yang menghadapkan dua tim: Tim Afirmatif dan Tim Negatif yang masing-masing berusaha meyakinkan Tim Adjudikator (Dewan Juri). Masing-masing tim menampilkan 3 pembicara utama (substantial speech) @ 7 menit dan 1 pembicara balasan (reply speech) @ 5 menit.
Kejuaraan ditentukan berdasarkan penilaian dewan juri yang akan menilai aspek-aspek berikut : Aspek materi dengan bobot 40 %, yang meliputi unsur-unsur logika argumentasi dan relevansi argumen dengan topik. Aspek metode dengan bobot 40 %, yang meliputi struktur dan urutan pidato. Aspek Sikap dengan bobot 20 %, yang meliputi cara berbicara di hadapan publik dan cara presentasi kasus.
Topik-topik untuk lomba debat diberikan setengah jam sebelum lomba dengan cara ditentukan berdasarkan peringkat pilihan masing-masing tim. Berikut ini topik-topik yang dikembangkan dari 6 tema aktual yang bahannya bisa dikembangkan dari media masa cetak maupun elektronik (surat kabar, radio, TV, internet, dll.) :
Globalization : That English is the most important tool in globalization, That MTV is corrupting our youth, That we should follow the West.
Youth : That we should get married young, That “pacaran” motivates our study, That boy bands are not art.
Technology Changing : That internet marginalize tradition, That we should give no mercy to piracy, That technology is a time bomb.
World of Work : That we would put affirmative action toward vocational school’s graduates, That women should give equal rights in the working fields, That workers’ demonstration is the best way to get sufficient income.
Tour and Tourism : That tourism exploits our culture, That Bali is the only destination, That we should follow Las Vegas.
Social : That students involved in a brawl (tawuran) should be sent to prison, That we should give death penalty to drug dealers, That we would eliminate school uniform.
Soal Praktik
Sesuai Deskripsi
Daftar perlengkapan yang harus dibawa sendiri oleh peserta :
*
Membawa ATK : Ballpoint, Pensil 2B, penghapus, Buku Tulis/Buku Catatan, dll
*
Pakaian bebas sopan, berdasi.
*
Foto hitam putih ukuran 3 x 4 cm 2 lembar
*
Pakaian: bebas berdasi (tidak mencantumkan identitas propinsi atau SMK)
*
Topik-topik untuk lomba debat diberikan setengah jam sebelum lomba dengan cara ditentukan berdasarkan peringkat pilihan masing-masing tim. Berikut ini topik-topik yang dikembangkan dari 6 tema aktual yang bahannya bisa dikembangkan dari media masa cetak maupun elektronik (surat kabar, radio, TV, internet, dll.):
1) Globalization
· That English is the most important tool in globalization.
· That MTV is corrupting our youth.
· That we should follow the West.
2) Youth
· That we should get married young.
· That “pacaran” motivates our study.
· That boy bands are not art.
3) Technology Changing
· That internet marginalize tradition.
· That we should give no mercy to piracy.
· That technology is a time bomb.
4) World of Work
· That we would put affirmative action toward vocational school’s graduates.
· That women should give equal rights in the working fields.
· That workers’ demonstration is the best way to get sufficient income.
5) Tour and Tourism
· That tourism exploits our culture.
· That Bali is the only destination.
· That we should follow Las Vegas.
6) Social
· That students involved in a brawl (tawuran) should be sent to prison.
· That we should give death penalty to drug dealers.
· That we would eliminate school uniform.
Bahasa Inggris
Materi Lomba : Debat Bahasa Inggris
Deskripsi Soal :
International TOEIC : Setiap peserta diwajibkan mengikuti tes TOEIC secara individual. Tes berlangsung selama 2 jam (120 menit), dengan rincian 75 menit untuk Listening Section dan 45 menit untuk Reading Section, tanpa istirahat. Listening Section terdiri dari Photograph/Pictures, Question and Response, Short Conversation, dan Short Talk. Reading Section terdiri dari Completion, Error Recognition, dan Reading Comprehension. Tes TOEIC hasilnya tidak diperhitungkan dalam kejuaraan.
Debat Bahasa Inggris : Setiap tim debat tampil selama + 30 menit, sehingga setiap pertandingan berlangsung selama 60 menit. Babak Penyisihan menggunakan sistem setengah kompetisi, untuk diambil 8 (delapan) regu. Selanjutnya kedelapan regu dipertandingkan dengan Sistem Gugur. Format debat menggunakan Format Debat Parlemen Australasia satu babak, yang menghadapkan dua tim: Tim Afirmatif dan Tim Negatif yang masing-masing berusaha meyakinkan Tim Adjudikator (Dewan Juri). Masing-masing tim menampilkan 3 pembicara utama (substantial speech) @ 7 menit dan 1 pembicara balasan (reply speech) @ 5 menit.
Kejuaraan ditentukan berdasarkan penilaian dewan juri yang akan menilai aspek-aspek berikut : Aspek materi dengan bobot 40 %, yang meliputi unsur-unsur logika argumentasi dan relevansi argumen dengan topik. Aspek metode dengan bobot 40 %, yang meliputi struktur dan urutan pidato. Aspek Sikap dengan bobot 20 %, yang meliputi cara berbicara di hadapan publik dan cara presentasi kasus.
Topik-topik untuk lomba debat diberikan setengah jam sebelum lomba dengan cara ditentukan berdasarkan peringkat pilihan masing-masing tim. Berikut ini topik-topik yang dikembangkan dari 6 tema aktual yang bahannya bisa dikembangkan dari media masa cetak maupun elektronik (surat kabar, radio, TV, internet, dll.) :
Globalization : That English is the most important tool in globalization, That MTV is corrupting our youth, That we should follow the West.
Youth : That we should get married young, That “pacaran” motivates our study, That boy bands are not art.
Technology Changing : That internet marginalize tradition, That we should give no mercy to piracy, That technology is a time bomb.
World of Work : That we would put affirmative action toward vocational school’s graduates, That women should give equal rights in the working fields, That workers’ demonstration is the best way to get sufficient income.
Tour and Tourism : That tourism exploits our culture, That Bali is the only destination, That we should follow Las Vegas.
Social : That students involved in a brawl (tawuran) should be sent to prison, That we should give death penalty to drug dealers, That we would eliminate school uniform.
Soal Praktik
Sesuai Deskripsi
Daftar perlengkapan yang harus dibawa sendiri oleh peserta :
*
Membawa ATK : Ballpoint, Pensil 2B, penghapus, Buku Tulis/Buku Catatan, dll
*
Pakaian bebas sopan, berdasi.
*
Foto hitam putih ukuran 3 x 4 cm 2 lembar
*
Pakaian: bebas berdasi (tidak mencantumkan identitas propinsi atau SMK)
*
Topik-topik untuk lomba debat diberikan setengah jam sebelum lomba dengan cara ditentukan berdasarkan peringkat pilihan masing-masing tim. Berikut ini topik-topik yang dikembangkan dari 6 tema aktual yang bahannya bisa dikembangkan dari media masa cetak maupun elektronik (surat kabar, radio, TV, internet, dll.):
1) Globalization
· That English is the most important tool in globalization.
· That MTV is corrupting our youth.
· That we should follow the West.
2) Youth
· That we should get married young.
· That “pacaran” motivates our study.
· That boy bands are not art.
3) Technology Changing
· That internet marginalize tradition.
· That we should give no mercy to piracy.
· That technology is a time bomb.
4) World of Work
· That we would put affirmative action toward vocational school’s graduates.
· That women should give equal rights in the working fields.
· That workers’ demonstration is the best way to get sufficient income.
5) Tour and Tourism
· That tourism exploits our culture.
· That Bali is the only destination.
· That we should follow Las Vegas.
6) Social
· That students involved in a brawl (tawuran) should be sent to prison.
· That we should give death penalty to drug dealers.
· That we would eliminate school uniform.
26 Oktober 2009
Pencemaran Udara
Zat-zat Pencemar dan Pencemaran Udara
Kata Kunci: Pencemaran Udara, polusi
Ditulis oleh Rama Pramudia Kusuma pada 22-05-2009
Adanya gas-gas dan partikulat-partikulat tersebut, baik yang diperoleh secara alami dari gunung berapi, pelapukan tumbuh-tumbuhan, ledakan gunung berapi dan kebakaran hutan, maupun yang diperoleh dari kegiatan manusia ini akan mengganggu siklus yang ada di udara dan dengan sendirinya akan mengganggu sistem keseimbangan dinamik di udara, sehingga dapat menyebabkan terjadinya pencemaran udara.
Gas-gas CO, SO2, H2S, partikulat padat dan partikulat cair yang dapat mencemari udara secara alami ini disebut bahan pencemar udara alami, sedangkan yang dihasilkan karena kegiatan manusia disebut bahan pencemar buatan.
Untuk kepentingan kesejahteraan makhluk hidup di alam semesta ini telah terjadi sistem keseimbangan dinamik melalui berbagai macam siklus yang telah diatur oleh Tuhan Yang Maha Esa. Salah satu contoh adalah siklus nitrogen dan siklus karbon.
Gambar 1 Siklus nitrogen
Sumber: “Environmental Science”, third edition, 1984, Jonathan Turk & Amos Turk, hal. 52
Bahan pencemar yang dihasilkan oleh kegiatan manusia ini konsentrasinya relatif lebih tinggi dibandingkan dengan yang sudah ada di udara, terjadi secara alami, sehingga dapat mengganggu sistem kesetimbangan dinamik di udara dan dengan demikian dapat mengganggu kesejahteraan manusia dan lingkungannya.
Gambar 2 Siklus karbon
Sumber: “Environmental Science”, third edition, 1983, hal. 50
Sumber bahan pencemar udara ada lima macam yang merupakan penyebab utama (sekitar 90%) terjadinya pencemaran udara global di seluruh dunia yaitu:
1. Gas karbon monoksida, CO
2. Gas-gas nitrogen oksida, NOx
3. Gas hidrokarbon, CH
4. Gas belerang oksida, SOx
5. Partikulat-partikulat (padat dan cair)
Gas karbon monoksida merupakan bahan pencemar yang paling banyak terdapat di udara, sedangkan bahan pencemar berupa partikulat (padat maupun cair) merupakan bahan pencemar yang sangat berbahaya (sifat racunnya sekitar 107 kali dari sifat racunnya gas karbon monoksida).
a. Gas karbon monoksida, CO
Karbon monoksida adalah gas yang tidak berwarna, tidak berbau, tidak mempunyai rasa, titik didih -192º C, tidak larut dalam air dan beratnya 96,5% dari berat udara. Reaksi-reaksi yang menghasilkan gas karbon monoksida antara lain:
* Pembakaran tidak sempurna dari bahan bakar atau senyawa senyawa karbon lainnya:
2 C + O 2 ? 2 CO
* Reaksi antara gas karbon dioksida dengan karbon dalam proses industri yang terjadi dalam tanur:
CO2 + C ? 2 CO
* Penguraian gas karbon dioksida pada suhu tinggi:
2 CO2 ? 2 CO + O 2
* Gas karbon monoksida yang dihasilkan secara alami yang masuk ke atmosfer lebih sedikit bila dibandingkan dengan yang dihasilkan dari kegiatan manusia.
b. Gas-gas Nitrogen oksida, NOx
Gas-gas Nitrogen oksida yang ada di udara adalah Nitrogen monoksida NO, dan Nitrogen dioksida NO2 termasuk bahan pencemar udara. Gas Nitrogen monoksida tidak berwarna, tidak berbau, tetapi gas nitrogen dioksida berwarna coklat kemerahan dan berbau tajam dan menyebabkan orang menjadi lemas. Reaksi-reaksi yang menghasilkan gas NO dan NO2 antara lain:
(1210 – 1765)ºC
2 N + O2 ? 2 NO
2 NO + O2 ? 2 NO
c. Hidrokarbon CH
Sumber terbesar senyawa hidrokarbon adalah tumbuhtumbuhan. Gas metana CH4 adalah senyawa hidrokarbon yang banyak dihasilkan dari penguraian senyawa organik oleh bakteri anaerob yang terjadi dalam air, dalam tanah dan dalam sedimen yang masuk ke dalam lapisan atmosfer:
2 (CH2O)n ? CO2 + CH4
d. Gas-gas belerang oksida SOx
Gas belerang dioksida SO2 tidak berwarna, dan berbau sangat tajam. Gas belerang dioksida dihasilkan dari pembakaran senyawasenyawa yang mengandung unsur belerang. Gas belerang dioksida SO2 terdapat di udara biasanya bercampur dengan gas belerang trioksida SO3 dan campuran ini diberi simbol sebagai SOx.
S + O2 ? SO2
2 SO2 + O 2 ? 2 SO3
e. Partikulat
Yang dimaksud dengan partikulat adalah berupa butiran-butiran kecil zat padat dan tetes-tetes air. Partikulat-partikulat ini banyak terdapat dalam lapisan atmosfer dan merupakan bahan pencemar udara yang sangat berbahaya.
Kata Kunci: Pencemaran Udara, polusi
Ditulis oleh Rama Pramudia Kusuma pada 22-05-2009
Adanya gas-gas dan partikulat-partikulat tersebut, baik yang diperoleh secara alami dari gunung berapi, pelapukan tumbuh-tumbuhan, ledakan gunung berapi dan kebakaran hutan, maupun yang diperoleh dari kegiatan manusia ini akan mengganggu siklus yang ada di udara dan dengan sendirinya akan mengganggu sistem keseimbangan dinamik di udara, sehingga dapat menyebabkan terjadinya pencemaran udara.
Gas-gas CO, SO2, H2S, partikulat padat dan partikulat cair yang dapat mencemari udara secara alami ini disebut bahan pencemar udara alami, sedangkan yang dihasilkan karena kegiatan manusia disebut bahan pencemar buatan.
Untuk kepentingan kesejahteraan makhluk hidup di alam semesta ini telah terjadi sistem keseimbangan dinamik melalui berbagai macam siklus yang telah diatur oleh Tuhan Yang Maha Esa. Salah satu contoh adalah siklus nitrogen dan siklus karbon.
Gambar 1 Siklus nitrogen
Sumber: “Environmental Science”, third edition, 1984, Jonathan Turk & Amos Turk, hal. 52
Bahan pencemar yang dihasilkan oleh kegiatan manusia ini konsentrasinya relatif lebih tinggi dibandingkan dengan yang sudah ada di udara, terjadi secara alami, sehingga dapat mengganggu sistem kesetimbangan dinamik di udara dan dengan demikian dapat mengganggu kesejahteraan manusia dan lingkungannya.
Gambar 2 Siklus karbon
Sumber: “Environmental Science”, third edition, 1983, hal. 50
Sumber bahan pencemar udara ada lima macam yang merupakan penyebab utama (sekitar 90%) terjadinya pencemaran udara global di seluruh dunia yaitu:
1. Gas karbon monoksida, CO
2. Gas-gas nitrogen oksida, NOx
3. Gas hidrokarbon, CH
4. Gas belerang oksida, SOx
5. Partikulat-partikulat (padat dan cair)
Gas karbon monoksida merupakan bahan pencemar yang paling banyak terdapat di udara, sedangkan bahan pencemar berupa partikulat (padat maupun cair) merupakan bahan pencemar yang sangat berbahaya (sifat racunnya sekitar 107 kali dari sifat racunnya gas karbon monoksida).
a. Gas karbon monoksida, CO
Karbon monoksida adalah gas yang tidak berwarna, tidak berbau, tidak mempunyai rasa, titik didih -192º C, tidak larut dalam air dan beratnya 96,5% dari berat udara. Reaksi-reaksi yang menghasilkan gas karbon monoksida antara lain:
* Pembakaran tidak sempurna dari bahan bakar atau senyawa senyawa karbon lainnya:
2 C + O 2 ? 2 CO
* Reaksi antara gas karbon dioksida dengan karbon dalam proses industri yang terjadi dalam tanur:
CO2 + C ? 2 CO
* Penguraian gas karbon dioksida pada suhu tinggi:
2 CO2 ? 2 CO + O 2
* Gas karbon monoksida yang dihasilkan secara alami yang masuk ke atmosfer lebih sedikit bila dibandingkan dengan yang dihasilkan dari kegiatan manusia.
b. Gas-gas Nitrogen oksida, NOx
Gas-gas Nitrogen oksida yang ada di udara adalah Nitrogen monoksida NO, dan Nitrogen dioksida NO2 termasuk bahan pencemar udara. Gas Nitrogen monoksida tidak berwarna, tidak berbau, tetapi gas nitrogen dioksida berwarna coklat kemerahan dan berbau tajam dan menyebabkan orang menjadi lemas. Reaksi-reaksi yang menghasilkan gas NO dan NO2 antara lain:
(1210 – 1765)ºC
2 N + O2 ? 2 NO
2 NO + O2 ? 2 NO
c. Hidrokarbon CH
Sumber terbesar senyawa hidrokarbon adalah tumbuhtumbuhan. Gas metana CH4 adalah senyawa hidrokarbon yang banyak dihasilkan dari penguraian senyawa organik oleh bakteri anaerob yang terjadi dalam air, dalam tanah dan dalam sedimen yang masuk ke dalam lapisan atmosfer:
2 (CH2O)n ? CO2 + CH4
d. Gas-gas belerang oksida SOx
Gas belerang dioksida SO2 tidak berwarna, dan berbau sangat tajam. Gas belerang dioksida dihasilkan dari pembakaran senyawasenyawa yang mengandung unsur belerang. Gas belerang dioksida SO2 terdapat di udara biasanya bercampur dengan gas belerang trioksida SO3 dan campuran ini diberi simbol sebagai SOx.
S + O2 ? SO2
2 SO2 + O 2 ? 2 SO3
e. Partikulat
Yang dimaksud dengan partikulat adalah berupa butiran-butiran kecil zat padat dan tetes-tetes air. Partikulat-partikulat ini banyak terdapat dalam lapisan atmosfer dan merupakan bahan pencemar udara yang sangat berbahaya.
25 Oktober 2009
Jurusan
SMKN 1 bengkulu memiliki 4 Program Keahlian yang terdiri dari Jurusan Akuntansi, Penjualan, Sekretaris dan Teknik Komputer dan Jaringan. Ke empat jurusan tersebut merupakan jurusan-jurusan unggulan yang dimiliki sekolah ini. Terbukti dengan berbagai prestasi yang pernah tercatatat dalam sejarah emas SMKN 1 Bengkulu. Dan berikut liputannya:
AKUNTANSI
akuntansiJurusan akuntansi merupakan salah satu jurusan di bidang BM (Bisnis dan Manajemen). Di jurusan ini, para siswa diarahkan untuk menjadi seorang akuntan profesional. Mereka diajarkan mengenai penjurnalan, pemostingan ke dalam buku besar, hingga menyusun laporan keuangan perusahaan. Jenis perusahaan yang dipelajari antara lain perusahaan jasa, perusahaan dagang, dan perusahaan manufaktur. Tak hanya itu, para siswa juga dibekali mengenai ilmu perpajakan dan kewirausahaan. Hal ini dimaksudkan untuk dapat mencetak para wirausahawan dan akuntan profesional yang siap terjun ke dunia usaha. Bagi anda yang berminat masuk ke jurusan ini, tak perlu ragu ataupun bimbang, karena banyak bidang pekerjaan yang dapat diisi oleh para siswa tamatan program keahlian akuntansi ini, yaitu:
* Penata buku (Akuntan)
* Kasir Teler
* Juru Penggajian
* Operator Mesin Hitung
* Administrasi Gudang
Selain itu, jurusan ini juga telah menorehkan catatan emas dalam sejarah SMKN 1 Bengkulu dengan menjuarai berbagai bidang lomba, seperti juara 2 Akuntansi pada Lomba Kompetensi Siswa (LKS), Juara 1 cerdas cermat Tingkat Provinsi Banten pada tahun 2007, dan lain-lain. Tak heran jika jurusan ini telah berhasil meraih akreditasi A dari Dikmenjur (Departemen Pendidikan Menengah Kejuruan) . Para siswa dituntut untuk memiliki kompetensi di bidang akuntansi dan dapat mengembangkannya dalam dunia usaha. Tentunya dengan didukung oleh tenaga pengajar yang profesional dan mumpuni di bidangnya ;) .
SEKRETARIS
sekretarisBagi kebanyakan orang, mungkin program keahlian Sekretaris atau Administrasi Perkantoran disebut sebagai jurusan yang girley. Bukan hanya karena peserta didiknya yang kebanyakan perempuan, tapi juga karena gaya mereka yang terkesan feminim dan aduhai ;) . Tapi jangan salah, kompetensi yang harus dicapai oleh jurusan inipun tak kalah sulit dengan jurusan-jurusan yang lainnya. Para calon sekretaris ini diharuskan menguasai materi-materi pengarsipan, stenografi, pengetikan, dan prosedur administrasi lainnya. Sama seperti jurusan-jurusan lain, para calon sekretaris ini juga memiliki bidang-bidang pekerjaan yang bisa merekan geluti di dunia usaha, yakni:
* Sekretaris Muda
* Juru Tata Usaha Kantor
* Juru Ketik
* Recepsionist
* Juru Steno
* Operator Komputer
* Operator Telepon, Telex dan Facsimile
* Arsiparis/Agendaris
* Petugas Humas
Dibalik gaya feminimnya, para siswa jurusan sekretaris ini juga memiliki semangat berkompetisi ;) . Setiap tahun, SMKN 1 Bengkulu selalu mengirimkan duta terbaiknya untuk mengikuti Lomba Kompetensi Siswa (LKS) Tingkat Provinsi Banten. Para siswa ini bukan hanya ikut berkompetisi lho, tapi juga ikut menjuarai ;) . Bahkan sudah 2 tahun terakhir (2007-2008), SMKN 1 Rangkasbitung telah mengirimkan sekretaris-sekretaris handalnya ini hingga ke Tingkat Nasional. Hebat kan ;) .
PENJUALAN
penjualanSebagai jurusan yang sama-sama masuk dalam Bidang Bisnis dan Manajemen (BM), jurusan penjualan juga memiliki banyak kesamaan dengan jurusan-jurusan BM lainnya. Salah satunya dengan program keahlian Akuntansi. Pada jurusan Akuntansi, para siswa lebih diarahkan untuk menjadi seorang akuntan. Sedangkan pada jurusan penjualan, para siswa diarahkan untuk menjadi seorang wirausahawan. Pun begitu, materi yang diajarkan hampir sama lho, sama-sama belajar kewirausahaan dan pembukuan. Bedanya, para siswa jurusan penjualan ini dituntut untuk memiliki kemampuan dalam melakukan pemasaran, pengelolaan barang, tugas kekasiran dan kemampuan berwirausaha. Berikut ini bidang-bidang pekerjaan yang dapat diisi oleh tamatan program keahlian penjualan:
* Pramuniaga
* Tenaga Pemasaran
* Pengelola gudang
* Kasir
* Tenaga administrasi penjualan
* Perantara dagang
Sebagai Sekolah Bertaraf Internasional, SMKN 1 Bengkulu memiliki jurusan-jurusan unggulan, tak terkecuali jurusan penjualan. Sama seperti jurusan sekretaris, jurusan inipun telah berhasil merebut kursi juara pada LKS 2007 dan 2008. Lebih dari itu, di Tingkat Nasionalpun para duta terbaik jurusan ini masuk dalam peringkat 10 besar. Gak kalah saing tho ma jurusan-jurusan lain ;) .
TKJ
tkjDunia teknologi dan komputerisasi ternyata berhasil membuat masyarakat tergoda dan tergila-tergila ;) . Hal ini dibuktikan dengan jumlah peminatnya yang terus meningkat setiap tahun. Di SMKN 1 Rangkasbitung sendiri, jurusan TKJ (Teknik Komputer dan Jaringan) selalu kebanjiran pendaftar baru setiap tahunnya. Sampai-sampai pihak sekolah harus melakukan seleksi dikarenakan keterbatasan kuota. Materi yang diajarkan di jurusan inipun jauh berbeda dengan jurusan-jurusan lain di sekolah ini. Kita tidak akan menemukan materi pembukuan apalagi kearsipan, melainkan materi software, hardware, dan jaringan. Para siswa jurusan TKJ ini dituntut untuk menguasai kompetensi-kompetensi dasar di bidang teknologi dan komputerisasi. Jika merasa sudah memiliki kompetensi-kompetensi tersebut, tak usah ragu lagi untuk mempertimbangkan bidang pekerjaan seperti berikut ini:
* Teknisi Komputer
* Teknisi Jaringan
* Administrator Jaringan
Meskipun menjadi program keahlian paling bungsu, bukan berarti bahwa jurusan ini absen dalam hal prestasi lho ;) . Dibuka pada tahun 2003, jurusan ini telah menyumbangkan banyak prestasi bagi sekolah ini. Salah satu prestasi jurusan TKJ yang paling monumental adalah meraih juara 3 pada LKS Tingkat Nasional pada tahun 2006. Selain itu, kompetensi para siswa inipun sudah tidak usah diragukan lagi. Terbukti dengan keikut sertaan mereka dalam membantu berbagi instansi dalam bidang komputerisasi. Seperti pemasangan jaringan di Dinas Pendidikan dan di sekolah ;) .
SMKN 1 bengkulu memiliki 4 Program Keahlian yang terdiri dari Jurusan Akuntansi, Penjualan, Sekretaris dan Teknik Komputer dan Jaringan. Ke empat jurusan tersebut merupakan jurusan-jurusan unggulan yang dimiliki sekolah ini. Terbukti dengan berbagai prestasi yang pernah tercatatat dalam sejarah emas SMKN 1 Bengkulu. Dan berikut liputannya:
AKUNTANSI
akuntansiJurusan akuntansi merupakan salah satu jurusan di bidang BM (Bisnis dan Manajemen). Di jurusan ini, para siswa diarahkan untuk menjadi seorang akuntan profesional. Mereka diajarkan mengenai penjurnalan, pemostingan ke dalam buku besar, hingga menyusun laporan keuangan perusahaan. Jenis perusahaan yang dipelajari antara lain perusahaan jasa, perusahaan dagang, dan perusahaan manufaktur. Tak hanya itu, para siswa juga dibekali mengenai ilmu perpajakan dan kewirausahaan. Hal ini dimaksudkan untuk dapat mencetak para wirausahawan dan akuntan profesional yang siap terjun ke dunia usaha. Bagi anda yang berminat masuk ke jurusan ini, tak perlu ragu ataupun bimbang, karena banyak bidang pekerjaan yang dapat diisi oleh para siswa tamatan program keahlian akuntansi ini, yaitu:
* Penata buku (Akuntan)
* Kasir Teler
* Juru Penggajian
* Operator Mesin Hitung
* Administrasi Gudang
Selain itu, jurusan ini juga telah menorehkan catatan emas dalam sejarah SMKN 1 Bengkulu dengan menjuarai berbagai bidang lomba, seperti juara 2 Akuntansi pada Lomba Kompetensi Siswa (LKS), Juara 1 cerdas cermat Tingkat Provinsi Banten pada tahun 2007, dan lain-lain. Tak heran jika jurusan ini telah berhasil meraih akreditasi A dari Dikmenjur (Departemen Pendidikan Menengah Kejuruan) . Para siswa dituntut untuk memiliki kompetensi di bidang akuntansi dan dapat mengembangkannya dalam dunia usaha. Tentunya dengan didukung oleh tenaga pengajar yang profesional dan mumpuni di bidangnya ;) .
SEKRETARIS
sekretarisBagi kebanyakan orang, mungkin program keahlian Sekretaris atau Administrasi Perkantoran disebut sebagai jurusan yang girley. Bukan hanya karena peserta didiknya yang kebanyakan perempuan, tapi juga karena gaya mereka yang terkesan feminim dan aduhai ;) . Tapi jangan salah, kompetensi yang harus dicapai oleh jurusan inipun tak kalah sulit dengan jurusan-jurusan yang lainnya. Para calon sekretaris ini diharuskan menguasai materi-materi pengarsipan, stenografi, pengetikan, dan prosedur administrasi lainnya. Sama seperti jurusan-jurusan lain, para calon sekretaris ini juga memiliki bidang-bidang pekerjaan yang bisa merekan geluti di dunia usaha, yakni:
* Sekretaris Muda
* Juru Tata Usaha Kantor
* Juru Ketik
* Recepsionist
* Juru Steno
* Operator Komputer
* Operator Telepon, Telex dan Facsimile
* Arsiparis/Agendaris
* Petugas Humas
Dibalik gaya feminimnya, para siswa jurusan sekretaris ini juga memiliki semangat berkompetisi ;) . Setiap tahun, SMKN 1 Bengkulu selalu mengirimkan duta terbaiknya untuk mengikuti Lomba Kompetensi Siswa (LKS) Tingkat Provinsi Banten. Para siswa ini bukan hanya ikut berkompetisi lho, tapi juga ikut menjuarai ;) . Bahkan sudah 2 tahun terakhir (2007-2008), SMKN 1 Rangkasbitung telah mengirimkan sekretaris-sekretaris handalnya ini hingga ke Tingkat Nasional. Hebat kan ;) .
PENJUALAN
penjualanSebagai jurusan yang sama-sama masuk dalam Bidang Bisnis dan Manajemen (BM), jurusan penjualan juga memiliki banyak kesamaan dengan jurusan-jurusan BM lainnya. Salah satunya dengan program keahlian Akuntansi. Pada jurusan Akuntansi, para siswa lebih diarahkan untuk menjadi seorang akuntan. Sedangkan pada jurusan penjualan, para siswa diarahkan untuk menjadi seorang wirausahawan. Pun begitu, materi yang diajarkan hampir sama lho, sama-sama belajar kewirausahaan dan pembukuan. Bedanya, para siswa jurusan penjualan ini dituntut untuk memiliki kemampuan dalam melakukan pemasaran, pengelolaan barang, tugas kekasiran dan kemampuan berwirausaha. Berikut ini bidang-bidang pekerjaan yang dapat diisi oleh tamatan program keahlian penjualan:
* Pramuniaga
* Tenaga Pemasaran
* Pengelola gudang
* Kasir
* Tenaga administrasi penjualan
* Perantara dagang
Sebagai Sekolah Bertaraf Internasional, SMKN 1 Bengkulu memiliki jurusan-jurusan unggulan, tak terkecuali jurusan penjualan. Sama seperti jurusan sekretaris, jurusan inipun telah berhasil merebut kursi juara pada LKS 2007 dan 2008. Lebih dari itu, di Tingkat Nasionalpun para duta terbaik jurusan ini masuk dalam peringkat 10 besar. Gak kalah saing tho ma jurusan-jurusan lain ;) .
TKJ
tkjDunia teknologi dan komputerisasi ternyata berhasil membuat masyarakat tergoda dan tergila-tergila ;) . Hal ini dibuktikan dengan jumlah peminatnya yang terus meningkat setiap tahun. Di SMKN 1 Rangkasbitung sendiri, jurusan TKJ (Teknik Komputer dan Jaringan) selalu kebanjiran pendaftar baru setiap tahunnya. Sampai-sampai pihak sekolah harus melakukan seleksi dikarenakan keterbatasan kuota. Materi yang diajarkan di jurusan inipun jauh berbeda dengan jurusan-jurusan lain di sekolah ini. Kita tidak akan menemukan materi pembukuan apalagi kearsipan, melainkan materi software, hardware, dan jaringan. Para siswa jurusan TKJ ini dituntut untuk menguasai kompetensi-kompetensi dasar di bidang teknologi dan komputerisasi. Jika merasa sudah memiliki kompetensi-kompetensi tersebut, tak usah ragu lagi untuk mempertimbangkan bidang pekerjaan seperti berikut ini:
* Teknisi Komputer
* Teknisi Jaringan
* Administrator Jaringan
Meskipun menjadi program keahlian paling bungsu, bukan berarti bahwa jurusan ini absen dalam hal prestasi lho ;) . Dibuka pada tahun 2003, jurusan ini telah menyumbangkan banyak prestasi bagi sekolah ini. Salah satu prestasi jurusan TKJ yang paling monumental adalah meraih juara 3 pada LKS Tingkat Nasional pada tahun 2006. Selain itu, kompetensi para siswa inipun sudah tidak usah diragukan lagi. Terbukti dengan keikut sertaan mereka dalam membantu berbagi instansi dalam bidang komputerisasi. Seperti pemasangan jaringan di Dinas Pendidikan dan di sekolah ;) .
Bergelut di dunia perdebatan membuat aku memiliki keberanian lebih dalam hal public speaking. Sudah 2 tahun lebih semenjak aku memasuki dunia SMA aku dikenalkan dengan “English Debating Championship” di berbagai ajang lomba. Bagiku debat adalah suatu hal yang menyenangkan dan penuh tantangan. Karena itu, ditulisan ini akan aku share beberapa pengalamanku dan rahasia-rahasia suksesku dalam berdebat-debat ria ;) .
Debat adalah kegiatan adu argumentasi, adu suara, dan adu kemampuan berbicara. Pada debat-debat kompetitif biasanya sudah disediakan peraturan-peraturan bagi para pesertanya. Bagaimana menyampaikan argumentasi, mematahkan argumentasi lawan, struktur perdebatan dan tema yang akan dibahas. Jadi, kita tidak asal bicara atau berdebat seenaknya. Semua aspek yang kita tunjukan ketika debat berlangsung dinilai sepenuhnya oleh dewan juri. Jika kita melontarkan kata-kata kasar atau menghujat maka bersiap-siaplah mendapat potongan nilai dari sang dewan juri ;) . Biasanya nilai yang akan dikurangi adalah nilai manner. Makanya, berbicaralah dengan sesopan dan setegas mungkin tanpa mencaci atau memaki apalagi memutilasi :) .
Sejujurnya, ketegasan dan kegarangan dalam debat bukanlah hal yang mutlak untuk menjadi pemenang. Dengan berbicara lemah gemulaipun kita dapat memenangkan hati juri. Bukan dengan rayuan gombal, gomse*, apalagi gobang* ;) , tapi dengan memainkan nada suara agar terdengar meyakinkan dan dapat mempengaruhi orang lain sehingga percaya dengan apa yang kita ucapkan. Yang terpenting adalah, jadilah diri sendiri ketika berbicara. Tak perlu berpura-pura garang atau lembut saat menyampaikan argumentasi. Karena jika kita memaksa, performance kita malah akan terlihat kaku dan kurang meyakinkan.
Aku jadi teringat dengan pengalaman debatku beberapa tahun ini. Selama bergentayangan dalam dunia perdebatan SMA dan SMK, aku sudah sering melihat bermacam-macam debater. Ada yang garang, lembut, jayus bahkan terkesan jablay ;) . Semua yang aku temui aku jadikan sebagai bahan belajar. Pun begitu, aku tetap tidak menghilangkan karakter bicaraku yang lembut, lebay, dan aduhai :) . Mengadopsi karakter berbicara orang lain sah-sah saja, apalagi bagi para pemula. Karakter tersebut dapat kita mix dengan karakter bicara kita yang asli. Misalnya karakter bicara kita yang lembut kita komposisikan dengan kegarangan supaya gaya bicara kita bisa lebih terdengar tegas dan meyakinkan. Kadangakala, karakter bicara kita juga masih banyak kekurangan. Makanya, kita harus belajar dan berlatih lebih banyak.
Ketika berdebat, banyak tantangan yang kita hadapi. Seperti motion yang tidak kita kuasai, kekurangan argumentasi, kehilangan ide, sampai personal attack dari opposite team. Memang sih, personal attack dalam debat edukasi tidak diperbolehkan. Tapi tetap saja, kadang-kadang masih ada saja peserta yang bersikap seperti itu untuk menjatuhkan mental lawan. Untuk menghadapi hal-hal semacam itu, kita harus memiliki pertahanan mental yang kuat. Bersikaplah seperti biasa, anggap saja ledekan-ledekan tersebut hanyalah semilir angin yang berlalu pergi ;) . Jika berani, ledekan-ledekan tersebut juga dapat kita tangkis dan kita buat musnah ;) , misalnya dengan cara menambahkan argumentasi atau dengan meyakinkan juri bahwa argumentasi yang kita sampaikan itu tidak salah dan paling benar. Jangan sampai hanya karena dicerca sedikit oleh lawan bicara, kita langsing down dan speechless. Seorang debater bukan hanya membutuhkan kemampuan berbicara, tapi juga fisik dan mental yang kuat dan sehat. Mengapa demikian? Karena fisik yang tegap dan pandangan mata yang tajam juga bisa menjatuhkan lawan.
Sampaikanlah argumentasi kita dengan seyakin mungkin, anggaplah apa yang kita ucapkan adalah yang paling benar dan jangan ragu sedikitpun. Meskipun sebenarnya argumentasi kita kurang akurat dan menjauhi kebenaran ;) . Teguhlah dengan positioning kita, meskipun sebenarnya kita tidak setuju dengan hal tersebut. Misalnya ketika kita menghadapi motion “Pemerintah harus menghapus Ujian Nasional” dan kita ada dalam posisi Affirmative, maka apapun yang terjadi kita harus setuju dan yakin dengan hal itu, meskipun sebenarnya hati kita bertentangan dengan motion tersebut. Karena keyakinan dari diri sendiri adalah modal awal untuk menjadi debater yang handal. Chayo debater-debater Indonesia! ;) .
Gobang* = Gombal Banget
Gomse* = Gombal sekali
Debat adalah kegiatan adu argumentasi, adu suara, dan adu kemampuan berbicara. Pada debat-debat kompetitif biasanya sudah disediakan peraturan-peraturan bagi para pesertanya. Bagaimana menyampaikan argumentasi, mematahkan argumentasi lawan, struktur perdebatan dan tema yang akan dibahas. Jadi, kita tidak asal bicara atau berdebat seenaknya. Semua aspek yang kita tunjukan ketika debat berlangsung dinilai sepenuhnya oleh dewan juri. Jika kita melontarkan kata-kata kasar atau menghujat maka bersiap-siaplah mendapat potongan nilai dari sang dewan juri ;) . Biasanya nilai yang akan dikurangi adalah nilai manner. Makanya, berbicaralah dengan sesopan dan setegas mungkin tanpa mencaci atau memaki apalagi memutilasi :) .
Sejujurnya, ketegasan dan kegarangan dalam debat bukanlah hal yang mutlak untuk menjadi pemenang. Dengan berbicara lemah gemulaipun kita dapat memenangkan hati juri. Bukan dengan rayuan gombal, gomse*, apalagi gobang* ;) , tapi dengan memainkan nada suara agar terdengar meyakinkan dan dapat mempengaruhi orang lain sehingga percaya dengan apa yang kita ucapkan. Yang terpenting adalah, jadilah diri sendiri ketika berbicara. Tak perlu berpura-pura garang atau lembut saat menyampaikan argumentasi. Karena jika kita memaksa, performance kita malah akan terlihat kaku dan kurang meyakinkan.
Aku jadi teringat dengan pengalaman debatku beberapa tahun ini. Selama bergentayangan dalam dunia perdebatan SMA dan SMK, aku sudah sering melihat bermacam-macam debater. Ada yang garang, lembut, jayus bahkan terkesan jablay ;) . Semua yang aku temui aku jadikan sebagai bahan belajar. Pun begitu, aku tetap tidak menghilangkan karakter bicaraku yang lembut, lebay, dan aduhai :) . Mengadopsi karakter berbicara orang lain sah-sah saja, apalagi bagi para pemula. Karakter tersebut dapat kita mix dengan karakter bicara kita yang asli. Misalnya karakter bicara kita yang lembut kita komposisikan dengan kegarangan supaya gaya bicara kita bisa lebih terdengar tegas dan meyakinkan. Kadangakala, karakter bicara kita juga masih banyak kekurangan. Makanya, kita harus belajar dan berlatih lebih banyak.
Ketika berdebat, banyak tantangan yang kita hadapi. Seperti motion yang tidak kita kuasai, kekurangan argumentasi, kehilangan ide, sampai personal attack dari opposite team. Memang sih, personal attack dalam debat edukasi tidak diperbolehkan. Tapi tetap saja, kadang-kadang masih ada saja peserta yang bersikap seperti itu untuk menjatuhkan mental lawan. Untuk menghadapi hal-hal semacam itu, kita harus memiliki pertahanan mental yang kuat. Bersikaplah seperti biasa, anggap saja ledekan-ledekan tersebut hanyalah semilir angin yang berlalu pergi ;) . Jika berani, ledekan-ledekan tersebut juga dapat kita tangkis dan kita buat musnah ;) , misalnya dengan cara menambahkan argumentasi atau dengan meyakinkan juri bahwa argumentasi yang kita sampaikan itu tidak salah dan paling benar. Jangan sampai hanya karena dicerca sedikit oleh lawan bicara, kita langsing down dan speechless. Seorang debater bukan hanya membutuhkan kemampuan berbicara, tapi juga fisik dan mental yang kuat dan sehat. Mengapa demikian? Karena fisik yang tegap dan pandangan mata yang tajam juga bisa menjatuhkan lawan.
Sampaikanlah argumentasi kita dengan seyakin mungkin, anggaplah apa yang kita ucapkan adalah yang paling benar dan jangan ragu sedikitpun. Meskipun sebenarnya argumentasi kita kurang akurat dan menjauhi kebenaran ;) . Teguhlah dengan positioning kita, meskipun sebenarnya kita tidak setuju dengan hal tersebut. Misalnya ketika kita menghadapi motion “Pemerintah harus menghapus Ujian Nasional” dan kita ada dalam posisi Affirmative, maka apapun yang terjadi kita harus setuju dan yakin dengan hal itu, meskipun sebenarnya hati kita bertentangan dengan motion tersebut. Karena keyakinan dari diri sendiri adalah modal awal untuk menjadi debater yang handal. Chayo debater-debater Indonesia! ;) .
Gobang* = Gombal Banget
Gomse* = Gombal sekali
21 Oktober 2009
20 Oktober 2009
Smk 1 the best in the bengkulu
My Name Is Rama Pramudya Kusuma from class X accounting2 SMK 1 Bengkulu,Ina.I want to my school became to International high school.Because that is my ambition.someone read my story can to suport me.if you want to invitate me go to pramudiarama@yahoo.com.So I want you came with me.thank you for all.
Langganan:
Postingan (Atom)